Kedaruratan Medis
Kedaruratan Medis |
Dalam penatalaksanaan Pertolongan Pertama kasus
medis tidak banyak berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal yang
paling penting adalah mengenali kedaruratannya, terutama secara dini.
Kesimpulan mengenai keadaan yang dihadapi hampir 80% diperoleh berdasarkan
wawancara dengan penderita bila sadar, keluarganya atau saksi mata dan sumber
informasi lainnya. Dalam penatalaksanaan penderita yang paling penting adalah
menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita secara teratur.
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis.
Gejala dan tanda
pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas. Perubahan yang
tidak normal dari tanda vital penderita sudah mengarah pada kedaruratan
medis. Beberapa hal yang dapat diamati
pada penderita yang mengarahkan kecurigaan kita pada adanya masalah medis
adalah :
Gejala :
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak
sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa
akan kiamat
6. Sesak atau merasa sukar bernapas
7. Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa
aneh pada mulut
Tanda :
1.
Perubahan
status mental (tidak sadar, bingung)
2.
Perubahan
irama jantung : nadi cepat atau sangat
lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat.
3.
Perubahan
pernapasan: irama dan kualitas warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan,
terlalu merah)
4.
Perubahan
keadaan kulit : suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering, termasuk
perubahan warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah)
5.
Manik
mata : sangat lebar, atau sangat kecil
6.
Bau
khas dari mulut atau hidung
7.
Aktivitas
otot misalnya kejang atau kelumpuhan
8.
Gangguan
saluran cerna : mual, muntah atau diare
9.
Tanda-tanda
lainnya yang seharusnya tidak ada.
Anggap semua
keluhan penderita adalah benar. Bila penderita merasa tidak enak atau nyaman
maka perlakukan sebagai kasus medis
Beberapa gangguan
medis yang umum ditemukan adalah :
1. Pingsan (Syncope/collapse) :
Terjadi karena
peredaran darah yang ke organ otak berkurang, yang dapat terjadi akibat emosi
yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup,
letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
Gejala dan tanda:
1. Perasaan limbung.
2. Pandangan berkunang-kunang dan telinga
berdenging.
3. Lemas, keluar keringat dingin.
4. Menguap.
5. Dapat menjadi tidak ada respon, yang
biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
6. Denyut nadi lambat.
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita dengan tungkai
ditinggikan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
4. Periksa cedera lainnya.
5. Beri selimut, agar badannya hangat.
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan
beberapa menit.
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- periksa napas dan nadi.
- posisikan stabil.
- bawa ke fasilitas kesehatan
2. Paparan panas
Panas dapat
mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya
ada 3 macam gangguan yang terjadi:
A. Kram panas
Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui keringat.
Gejala dan Tanda:
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri
2. Tungkai dan perut.
3. Kelelahan.
4. Mual
5. Mungkin pingsan
Penatalaksanaan :
1.
Baringkan
penderita di tempat teduh.
2.
Beri
minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam. JANGAN MEMBUANG WAKTU
UNTUK MENCARI GARAM.
3.
Rujuk
ke fasilitas kesehatan.
B. Kelelahan Panas
Terjadi akibat
kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu
udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah.
Gejala dan tanda :
1.
Pernapasan
cepat dan dangkal.
2.
Nadi
lemah.
3.
Kulit
teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
4.
Pucat,
keringat berlebihan.
5.
Lemah.
6.
Pusing,
kadang tidak repon.
Penatalaksanaan :
1.
Baringkan
penderita di tempat yang teduh.
2.
Kendorkan
pakaian yang mengikat.
3.
Tinggikan
tungkai penderita sekitar 20 – 30 cm.
4.
Berikan
oksigen bila ada.
5.
Beri
minum bila penderita sadar.
6.
Rujuk
ke fasilitas kesehatan.
Sengatan Panas
Merupakan keadaan
yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan pada banyak kasus
penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel
otak akan segera mati.
Gejala dan tanda:
1.
Pernapasan
cepat dan dalam.
2.
Nadi
cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3.
Kulit
teraba kering, panas kadang kemerahan
4.
Manik
mata melebar.
5.
Kehilangan
kesadaran.
6.
Kejang
umum atau gemetar pada otot.
Penatalaksanaan :
1.
Turunkan
suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat
paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke
dalam bak berisi air dingin dan
tambahkan es ke dalamnya.
4.
Rujuk
ke fasilitas kesehatan.
3. Paparan dingin (Hipotermia)
Udara dingin dapat
menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan tidak perlu sampai beku untuk
mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia yaitu
faktor angin dan kekurangan makanan.
Gejala dan tanda
Hipotermia sedang :
1. Menggigil.
2. Terasa
melayang.
3. Pernapasan
cepat, nadi lambat.
4. Gangguan
penglihatan.
5. Reaksi mata
lambat.
6. Gemetar.
Hipotermia berat :
1. Pernapasan
sangat lambat.
2. Denyut nadi
sangat lambat.
3. Tidak ada
respon.
4. Manik mata
melebar dan tidak bereaksi.
5. Alat gerak
kaku.
6. Tidak
menggigil.
Penanganan hipotermia:
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan
penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen
bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti
penderita, upayakan agar tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan
minuman hangat secara pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
.
0 komentar:
Posting Komentar